Sahabat yang Soleh

Posted by Mohammad Afieq ibn Ismail on Wednesday, March 3, 2010 | 0 comments



Pelukis: Ainul Wafi

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan menggunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan periharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An Nisa: 1).

Islam mengajarkan para penganutnya untuk saling bersaudara karena Allah. Mereka diwajibkan untuk mencintai saudara-saudara mereka seiman sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, hal ini pernah dilakukan dengan baik oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengambil teladan dari mereka. Sabda Rasulullah Saw: “Seseorang yang melapangkan orang mukmin dari desakan hidup di dunia ini Allah akan melapangkan pula orang itu dari malapetaka hari kiamat. Siapa yang menutup aib (malu) orang Islam Allah akan menutupi aib orang itu di dunia dan akhirat. Allah tetap akan menolong seorang hamba, selama hamba itu sudi menolong saudaranya.” (HR. Muslim-Abu Daud-Turmudzi).

Tolong menolong itu ciri-ciri orang mukmin sebagaimana dijelaskan didalam Al Qur’an: Dan orang-orang beriman laki-laki dan wanita, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain….(QS. Attaubah: 71). Tolong menolong itu wajib bagi orang-orang mukmin karena musuh-musuh orang mukminpun saling tolong menolong, karena itu bisa menimbulkan kerusakan yang besar di muka bumi sekiranya orang-orang mukmin tidak bersatu padu. Saat ini umat Islam banyak yang meninggalkan apa yang telah diperintahkan Al Qur’an dan as sunnah, mereka bersaing satu sama lain padahal mereka semua adalah muslim, sebagian mereka bahkan lebih dekat kepada orang-orang kafir, dibanding kepada saudara-saudara mereka seagama. Allah menyatakan bahwa fitnah dan kerusakan yang besar akan terjadi ketika umat Islam meninggalkan ukhuwwah Islamiyyah (persaudaraan Islam) sebagamana firman Allah Swt: Adapun orang-orang kafir sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu kaum muslimin tidak melaksankan apa yang diperintahkan Allah itu (ukhuwwah Islam) niscaya akan terjadi kehancuran dimuka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al Anfaal: 73).

Dalam kaitan itu Rasulullah Saw melukiskan hubungan antar pemeluk Islam dalam kehidupan keseharian bagaikan satu kesatuan tubuh sebagaimana sabdanya: “Perumpamaan orang-orang beriman, dalam saling mencintai, saling menyantuni sesama mereka, adalah laksana satu kesatuan tubuh. Apabila satu bagian dari tubuh itu menderita sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakannya.” (HR. Muslaim).

Meski tak ada fakta perjanjian tertulis tetapi karena ikatan keislamanya haruslah memandang sesama muslim sebagai saudaranya atas dasar kesamaan pandangan hidup. Segala yang merusak ukhuwwah Islamiyyah harus dihindari. Seorang muslim yang memperpanjang tali ukhuwwah Islamiyyah akan memiliki keutamaan yang banyak.